Pendahuluan
Untuk aplikasi tertentu, misalnya pada penyiraman tanaman secara otomatis, kita memerlukan informasi mengenai kelembaban tanah untuk tanaman kita. Karena pengaruh suhu lingkungan, proses penguapan akan berpengaruh pada tingkat kelembaban tanah.
Saat ini telah banyak sensor kelembaban tanah yang beredar di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau, salah satunya adalah kombinasi dari YL-39 (modul pengkondisian sinyal) dan YL-69 (probe sensor). Amatilah Gambar 1.
[[{"fid":"794","view_mode":"default","fields":{"format":"default","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"soil moisture sensor arduino","field_file_image_title_text[und][0][value]":"soil moisture sensor arduino"},"type":"media","link_text":null,"field_deltas":{"1":{"format":"default","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"soil moisture sensor arduino","field_file_image_title_text[und][0][value]":"soil moisture sensor arduino"}},"attributes":{"alt":"soil moisture sensor arduino","title":"soil moisture sensor arduino","height":"403","width":"485","class":"media-element file-default","data-delta":"1"}}]]
Gambar 1. Keterangan sensor kelembaban tanah
Modul sensor ini memiliki 4-pin, yaitu GND (untuk ground), VCC (3.3 - 5Volt), AO (keluaran analog yang akan dibaca oleh Arduino), dan DO (dapat diatur sensitivitasnya menggunakan knb pengatur, dan menghasilkan logika digital HIGH/LOW pada level kelembaban tertentu). Untuk saat ini, hanya tiga pin yang kita manfaatkan, yaitu GND, VCC dan AO.
Hardware
Rangkailah sensor dan Arduino seperti pada Gambar 2.
[[{"fid":"795","view_mode":"default","fields":{"format":"default","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"soil moisture sensor arduino","field_file_image_title_text[und][0][value]":"soil moisture sensor arduino"},"type":"media","link_text":null,"field_deltas":{"2":{"format":"default","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"soil moisture sensor arduino","field_file_image_title_text[und][0][value]":"soil moisture sensor arduino"}},"attributes":{"alt":"soil moisture sensor arduino","title":"soil moisture sensor arduino","height":"256","width":"506","class":"media-element file-default","data-delta":"2"}}]]
Gambar 2.Pemasangan sensor kelembaban tanah pada Arduino
Dalam penggunaan jangka panjang, memberikan tegangan terus-menerus pada probe akan mempercepat rusaknya probe tersebut, terutama saat tanah dominan dalam keadaan lembab. Oleh karena itu, salah satu alternatifnya adalah menempatan pin VCC pada salah satu pin digital (pada tutorial kali ini di pin 6), dan akan diaktifkan sesaat sebelum sensor mengambil data kelembaban.
Software
Bukalah IDE Arduino. Ketik dan upload-lah skrip di bawah ini. Keterangan program telah disertakan sebagai komentar.
int sensorPin = A0; // pin sensor
int powerPin = 6; // untuk pengganti VCC
void setup() {
// jadikan pin power sebagai output
pinMode(powerPin, OUTPUT);
// default bernilai LOW
digitalWrite(powerPin, LOW);
// mulai komunikasi serial
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
Serial.print("Nilai kelembaban: ");
Serial.println(bacaSensor());
// baca setiap 5 detik
delay(5000);
}
int bacaSensor() {
// hidupkan power
digitalWrite(powerPin, HIGH);
delay(500);
// baca nilai analog dari sensor
int nilaiSensor = analogRead(sensorPin);
digitalWrite(powerPin, LOW);
// makin lembab maka makin tinggi nilai outputnya
return 1023 - nilaiSensor;
}
Bukalah serial monitor dan amati hasilnya. Berikut contohnya:
Nilai kelembaban: 50
Nilai kelembaban: 52
Nilai kelembaban: 627
Nilai kelembaban: 635
Nilai kelembaban: 50
Makin lembab, maka sensor akan mengeluarkan nilai lebih besar. Demikian tutorial kali ini.. Semoga bermanfaat :)
![[TUTORIAL] Menggunakan Variabel dan Fungsi pada Pemrograman Processing](/sites/default/files/styles/d06_standard/public/sampul/processing.png?itok=fFmn0Ud8)
![[Asal Virus Zombie] Kemungkinan Berkembang Melalui Hybrid Rabies-Flu ?](/sites/default/files/styles/d06_standard/public/sampul/Zombie%20Truth%20Dog%20Rabies.jpg?itok=KgSg9LHo)


Komentar Terbaru